بسم الله الرحمن الرحيم
Tahukah anda bahwasanya riya merupakan bentuk penyerupaan (tasyabbuh) terhadap orang-orang kafir dan munafik? Bila belum tahu, inilah dalil-dalilnya:
1. Riya merupakan tasyabbuh terhadap sifat orang kafir. Dalilnya adalah firman Allah ta’ala:
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْأَذَى كَالَّذِي
يُنْفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ
فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ
صَلْدًا لَا يَقْدِرُونَ عَلَى شَيْءٍ مِمَّا كَسَبُوا وَاللَّهُ لَا يَهْدِي
الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ
Sisi pendalilannya adalah bahwa orang yang berinfak dengan riya serta tidak beriman kepada Allah dan hari kiamat dinamakan oleh Allah sebagai orang kafir di akhir ayat di atas.
2. Riya merupakan tasyabbuh terhadap sifat orang munafik. Dalilnya adalah firman Allah ta’ala:
إِنَّ
الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُوا إِلَى
الصَّلَاةِ قَامُوا كُسَالَى يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُونَ اللَّهَ
إِلَّا قَلِيلًا
PERHATIAN:
Bukanlah maksud kami dengan tulisan di atas untuk menyatakan bahwa orang yang melakukan riya di dalam ibadahnya berarti dia telah terjatuh di dalam kekafiran atau keluar dari keislamannya. Akan tetapi yang ingin kami sampaikan di sini adalah bahwasanya riya merupakan sifat dari orang kafir dan munafik yang harus dihindari dalam segala amalan ibadah kita agar tidak menjadi sia-sia di sisi Allah.
وبالله التوفيق
Jumlah tampilan:
Anda memiliki tugas menerjemahkan artikel berbahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia dan tidak memiliki waktu untuk mengerjakannya? Kunjungi TransRisalah : Jasa Pengetikan dan Terjemah Bahasa Arab-Indonesia !