Bismillahirrahmanirrahim | Berkata Abdullah ibnu Abbas radhiallahu 'anhu: "Tidaklah datang kepada manusia suatu tahun yang baru melainkan mereka pasti akan membuat bid'ah baru dan mematikan sunnah sehingga hiduplah bid'ah dan matilah sunnah." Diriwayatkan oleh Ibnu Wadhdhah di dalam kitab Al Bida' wan Nahyu 'anha | Berkata Sufyan Ats Tsauri rahimahullahu ta'ala: "Bid'ah lebih disukai Iblis daripada maksiat karena maksiat akan ditaubati sedangkan bid'ah tidak akan ditaubati." Diriwayatkan oleh Al Baghawi di dalam kitab Syarhus Sunnah (1/216) | Berkata Sufyan bin Uyainah rahimahullahu ta'ala: "Barangsiapa yang rusak dari kalangan ulama kita maka pada dirinya terdapat kemiripan dengan ulama Yahudi dan barangsiapa yang rusak dari kalangan ahli ibadah kita maka pada dirinya terdapat kemiripan dengan ahli ibadah Nasrani." |

Rabu, 14 Agustus 2013

Syariat Puasa Enam Hari di Bulan Syawal

بسم الله الرحمن الرحيم

Pertanyaan:

Saya mau bertanya tentang cara puasa di bulan Syawal. Kapan ia dimulai dan kapan ia berakhir?

Jawaban: 

Apabila seseorang telah selesai dari melaksanakan puasa bulan Ramadhan, maka dia dianjurkan untuk melanjutkannya dengan melaksanakan puasa enam hari di bulan Syawal, atau yang diistilahkan dengan puasa enam atau puasa Syawal.

Dalilnya adalah hadits Abu Ayyub Al Anshari radhiallahu 'anhu, bahwasanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ وَأَتْبَعَهُ سِتّاً مِنْ شَوّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدّهْرِ

“Barangsiapa yang telah berpuasa Ramadhan, lalu dia mengiringinya dengan (berpuasa) enam (hari) dari bulan Syawal, maka itu laksana puasa sepanjang masa.” [HR Muslim (1164)]

Mengapa Rasul صلى الله عليه وسلم menyamakan pahala puasa Ramadhan dan puasa enam hari di bulan Syawal dengan pahala puasa sepanjang tahun? Jawabannya adalah karena setiap kebaikan itu dibalas minimal dengan sepuluh kali lipatnya. Sebagaimana firman Allah ta'ala:

مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا

“Barangsiapa yang datang dengan membawa satu kebaikan, maka dia mendapat (ganjaran) sepuluh kali lipatnya.” [QS Al An'am: 160]

Jika kita melakukan puasa Ramadhan 30 hari, lalu dikalikan 10, maka hasilnya adalah seolah-olah kita telah berpuasa 300 hari. Jika kita melakukan puasa Syawal 6 hari, lalu dikalikan 10, maka hasilnya adalah seolah-olah kita telah berpuasa 60 hari. Apabila kita jumlahkan 300 hari ditambah 60 hari, maka hasilnya adalah seolah-olah kita telah melaksanakan puasa selama setahun penuh. Allahu akbar!

Mengenai pelaksanaannya, ia bisa dilakukan kapanpun pada bulan Syawal antara tanggal 2 Syawal hingga akhir bulan Syawal. Ia boleh dilakukan secara berturut-turut setiap hari, dan boleh pula dilakukan terputus-putus tidak setiap hari. Wallahu a'lam.

وبالله التوفيق

Jumlah tampilan:



Anda memiliki tugas menerjemahkan artikel berbahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia dan tidak memiliki waktu untuk mengerjakannya? Kunjungi TransRisalah : Jasa Pengetikan dan Terjemah Bahasa Arab-Indonesia !