Bismillahirrahmanirrahim | Berkata Abdullah ibnu Abbas radhiallahu 'anhu: "Tidaklah datang kepada manusia suatu tahun yang baru melainkan mereka pasti akan membuat bid'ah baru dan mematikan sunnah sehingga hiduplah bid'ah dan matilah sunnah." Diriwayatkan oleh Ibnu Wadhdhah di dalam kitab Al Bida' wan Nahyu 'anha | Berkata Sufyan Ats Tsauri rahimahullahu ta'ala: "Bid'ah lebih disukai Iblis daripada maksiat karena maksiat akan ditaubati sedangkan bid'ah tidak akan ditaubati." Diriwayatkan oleh Al Baghawi di dalam kitab Syarhus Sunnah (1/216) | Berkata Sufyan bin Uyainah rahimahullahu ta'ala: "Barangsiapa yang rusak dari kalangan ulama kita maka pada dirinya terdapat kemiripan dengan ulama Yahudi dan barangsiapa yang rusak dari kalangan ahli ibadah kita maka pada dirinya terdapat kemiripan dengan ahli ibadah Nasrani." |

Senin, 05 November 2012

Tiga Golongan Manusia dalam Membaca Al Qur`an dengan Bertajwid

بسم الله الرحمن الرحيم

Pertanyaan:

Ana ingin bertanya, benarkah jika seseorang itu membaca Al Qur`an tanpa bertajwid dan tanpa memahami maknanya maka bacaannya dianggap sia-sia? Terutama bagi orang yang baru belajar membaca Al Qur`an. Syukran atas jawabannya.

Jawaban:

Jawaban atas pertanyaan anda adalah sebagai berikut. Di dalam kitab Fathul Majid fi Ahkamit Tajwid karya Abu Turob Al Jawi hafizhahullah dinukilkan dari sebagian ulama tajwid bahwa manusia dalam hal membaca Al Quran dengan bertajwid ada tiga golongan, yaitu:

1. Muhsin Ma`jur (محسن مأجور)

Yaitu golongan orang yang memahami ilmu tajwid dan membaca Al Quran dengan bertajwid. Kelompok ini merupakan kelompok yang terpuji dan mendapatkan pahala atas bacaan mereka ini.

2. Musi` Atsim (مسيء آثم)

Yaitu golongan orang yang memahami ilmu tajwid namun mereka tidak membaca Al Quran dengan bertajwid dengan sengaja. Golongan ini merupakan golongan yang tercela dan mendapatkan dosa karena tidak membaca Al Quran dengan bertajwid.

3. Ma’dzur (معذور)

Yaitu golongan orang yang tidak atau belum memahami ilmu tajwid sehingga mereka ketika membaca Al Quran masih belum benar dan banyak kesalahan tanpa mereka sadari. Golongan ini adalah golongan yang dimaafkan karena kejahilan mereka.

Namun golongan ketiga ini tetap dituntut untuk segera mempelajari ilmu tajwid untuk menghilangkan kejahilan mereka agar tidak selamanya terjatuh di dalam kesalahan ketika membaca Al Quran.

Demikian jawaban atas pertanyaan anda. Semoga bermanfaaat.

والحمد لله رب العالمين

Jumlah tampilan:



Anda memiliki tugas menerjemahkan artikel berbahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia dan tidak memiliki waktu untuk mengerjakannya? Kunjungi TransRisalah : Jasa Pengetikan dan Terjemah Bahasa Arab-Indonesia !