بسم الله الرحمن الرحيم
Termasuk di dalam hal ini adalah masalah pakaian. Bila dia membatasi diri di dalam perkara-perkara kewanitaan serta menghindari kegiatan-kegiatan yang tidak sepatutnya dilakukan oleh seorang wanita, maka tentunya hal pakaian bukanlah suatu permasalahan baginya.
Sebaliknya, ketika seorang wanita yang lemah lembut sakinah mulai memperluas ruang gerak dan bidang kegiatannya yang terkadang menyelisihi kodrat seorang wanita, maka muncullah permasalahan pakaian ini. Tidak sedikit kondisi lingkungan yang dia tuju atau jenis pekerjaan yang dia lakoni menuntut dia untuk secara perlahan-lahan meninggalkan gaya berpakaian yang syar’i yang diajarkan di dalam Islam. Fenomena kejadian seperti ini tidak bisa dibantah karena banyak terjadi.
Oleh karena itu, sepatutnya bagi seorang wanita untuk lebih banyak berdiam di rumahnya dan tidak memperbanyak keluar ke tempat-tempat yang bisa menghalangi dia untuk berpakaian secara syar’i. Selain itu, keluarnya seorang wanita menuntut dirinya untuk berhias di hadapan para lelaki yang bukan mahramnya.
Allah ta’ala berfirman:
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا
تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى وَأَقِمْنَ الصَّلَاةَ وَآتِينَ
الزَّكَاةَ وَأَطِعْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
المرأة عورة فإذا خرجت استشرفها
الشيطان
Pakaian wanita haruslah syar’i. Itu pertimbangan pertama dan utama. Masalah modis atau up to date bukanlah soal selama pakaian itu sesuai syar’i, rapi, dan bersih. Di antara ciri-ciri pakaian syar’i bagi seorang wanita adalah:
1. Warna pakaian tidak mencolok perhatian, baik model atau warnanya. Usahakan menggunakan pakaian yang berwarna gelap dan satu warna.
2. Pakaian harus menutup seluruh tubuh. Lebih utama lagi bila sampai menutupi wajah dan kedua telapak tangan.
3. Pakaian harus longgar sehingga tidak membentuk aurat, dan tidak transparan.
4. Tidak mengenakan wewangian atau riasan wajah, kecuali terhadap mahramnya.
Allah ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ
وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ
ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ
وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Dalam surat lainnya:
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ
يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ
زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى
جُيُوبِهِنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ
آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ
بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي
أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ
التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ
الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَى عَوْرَاتِ النِّسَاءِ وَلَا يَضْرِبْنَ
بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوا إِلَى
اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
وبالله التوفيق
Jumlah tampilan:
Anda memiliki tugas menerjemahkan artikel berbahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia dan tidak memiliki waktu untuk mengerjakannya? Kunjungi TransRisalah : Jasa Pengetikan dan Terjemah Bahasa Arab-Indonesia !