Bismillahirrahmanirrahim | Berkata Abdullah ibnu Abbas radhiallahu 'anhu: "Tidaklah datang kepada manusia suatu tahun yang baru melainkan mereka pasti akan membuat bid'ah baru dan mematikan sunnah sehingga hiduplah bid'ah dan matilah sunnah." Diriwayatkan oleh Ibnu Wadhdhah di dalam kitab Al Bida' wan Nahyu 'anha | Berkata Sufyan Ats Tsauri rahimahullahu ta'ala: "Bid'ah lebih disukai Iblis daripada maksiat karena maksiat akan ditaubati sedangkan bid'ah tidak akan ditaubati." Diriwayatkan oleh Al Baghawi di dalam kitab Syarhus Sunnah (1/216) | Berkata Sufyan bin Uyainah rahimahullahu ta'ala: "Barangsiapa yang rusak dari kalangan ulama kita maka pada dirinya terdapat kemiripan dengan ulama Yahudi dan barangsiapa yang rusak dari kalangan ahli ibadah kita maka pada dirinya terdapat kemiripan dengan ahli ibadah Nasrani." |

Senin, 20 Februari 2012

Hukum Bercanda

بسم الله الرحمن الرحيم

Bercanda itu hukum asalnya adalah mubah. Rasulullah صلى الله عليه وسلم pernah beberapa kali bercanda, namun canda beliau adalah humor yang mubah, ilmiah, dan benar adanya. Bukan humor yang banyak omong kosongnya dan dibuat-buat serta direka-reka seperti yang banyak dilakukan oleh banyak orang sekarang ini.

Humor, lawak, atau lelucon tidak boleh ada unsur kebohongan di dalamnya. Rasulullah  صلى الله عليه وسلم  bersabda:

ويل للذي يحدث فيكذب ليضحك به القوم ويل له ويل له

"Celakalah bagi seseorang yang berbicara, lalu dia berdusta, dengan tujuan agar orang lain tertawa. Celakalah dia, celakalah dia!" [HR At Tirmidzi (2315) dan Abu Daud (4990). Hadits hasan]

Oleh karena itu, jangan sembarangan melucu agar orang lain tertawa terutama bila kisah yang dia sampaikan adalah sebuah kedustaan. Semoga bermanfaat.

والحمد لله رب العالمين

Jumlah tampilan:



Anda memiliki tugas menerjemahkan artikel berbahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia dan tidak memiliki waktu untuk mengerjakannya? Kunjungi TransRisalah : Jasa Pengetikan dan Terjemah Bahasa Arab-Indonesia !