Bismillahirrahmanirrahim | Berkata Abdullah ibnu Abbas radhiallahu 'anhu: "Tidaklah datang kepada manusia suatu tahun yang baru melainkan mereka pasti akan membuat bid'ah baru dan mematikan sunnah sehingga hiduplah bid'ah dan matilah sunnah." Diriwayatkan oleh Ibnu Wadhdhah di dalam kitab Al Bida' wan Nahyu 'anha | Berkata Sufyan Ats Tsauri rahimahullahu ta'ala: "Bid'ah lebih disukai Iblis daripada maksiat karena maksiat akan ditaubati sedangkan bid'ah tidak akan ditaubati." Diriwayatkan oleh Al Baghawi di dalam kitab Syarhus Sunnah (1/216) | Berkata Sufyan bin Uyainah rahimahullahu ta'ala: "Barangsiapa yang rusak dari kalangan ulama kita maka pada dirinya terdapat kemiripan dengan ulama Yahudi dan barangsiapa yang rusak dari kalangan ahli ibadah kita maka pada dirinya terdapat kemiripan dengan ahli ibadah Nasrani." |

Rabu, 12 Februari 2014

Ucapan “Saya Tidak Tahu” adalah Setengah dari Ilmu

بسم الله الرحمن الرحيم

Imam Ad Darimi rahimahullah berkata di dalam kitab Al Musnad (1/276) : Telah berkata kepada kami Yahya bin Hammad, dia berkata: Telah berkata kepada kami Abu ‘Awanah, dari Mughirah, dari Asy Sya’bi, dia berkata:

لَا أَدْرِيْ نِصْفُ العِلْمِ

“Ucapan “saya tidak tahu” adalah setengah dari ilmu.”

Atsar Asy Sya’bi rahimahullah sanadnya adalah shahih sebagaimana disebutkan di dalam kitab Ad Durar An Naqiyyah karya Turki bin Musfir Al ‘Abdini hafizhahullah.

Atsar ini adalah atsar yang masyhur di kalangan para ulama dan penuntut ilmu karena ia merupakan suatu adab yang sangat penting, yaitu apabila  kita ditanya oleh orang lain tentang suatu perkara yang kita tidak mengetahui jawabannya maka kita menjawab: “Saya tidak tahu”.

Lantas, apa makna kalimat “setengah dari ilmu” di dalam atsar Asy Sya’bi di atas? Al Hafizh Ibnu Hajar Al ‘Asqalani rahimahullah di dalam kitab Fathul Bari (8/512) menjelaskan: “Bahwasanya termasuk dari ilmu adalah mengatakan terhadap apa yang dia tidak ketahui: “saya tidak tahu” , artinya bahwa membedakan antara sesuatu yang diketahui dari sesuatu yang tidak diketahui merupakan jenis dari ilmu. Ini sesuai dengan apa yang masyhur (diucapkan) bahwa ucapan “saya tidak tahu adalah setengah dari ilmu”. Selain itu, berkata tentang hal yang dia tidak mengetahuinya merupakan jenis dari takalluf (membebani diri di luar kemampuan).” Demikian ucapan Ibnu Hajar.

Dari Yahya bin Yahya rahimahullah, dia menafsirkan ucapan mereka “saya tidak tahu adalah setengah dari ilmu” : “Sesungguhnya ilmu itu hanyalah “saya tahu” dan “saya tidak tahu”. Maka salah satunya adalah setengah dari yang lain.” Demikian dinukilkan oleh Ibnu Rajab Al Hanbali rahimahullah di dalam kitab Jami’ul ‘Ulum wal Hikam (2/9) pada penjelasan hadits Abu Malik Al Asy’ari radhiallahu ‘anhu.

Untuk membaca penjelasan lebih lanjut tentang masalah ini, silakan membaca artikel yang berjudul Syariat Mengucapkan “Allahu A’lam” atau “Saya Tidak Tahu”.

وبالله التوفيق

Jumlah tampilan:



Anda memiliki tugas menerjemahkan artikel berbahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia dan tidak memiliki waktu untuk mengerjakannya? Kunjungi TransRisalah : Jasa Pengetikan dan Terjemah Bahasa Arab-Indonesia !