Bismillahirrahmanirrahim | Berkata Abdullah ibnu Abbas radhiallahu 'anhu: "Tidaklah datang kepada manusia suatu tahun yang baru melainkan mereka pasti akan membuat bid'ah baru dan mematikan sunnah sehingga hiduplah bid'ah dan matilah sunnah." Diriwayatkan oleh Ibnu Wadhdhah di dalam kitab Al Bida' wan Nahyu 'anha | Berkata Sufyan Ats Tsauri rahimahullahu ta'ala: "Bid'ah lebih disukai Iblis daripada maksiat karena maksiat akan ditaubati sedangkan bid'ah tidak akan ditaubati." Diriwayatkan oleh Al Baghawi di dalam kitab Syarhus Sunnah (1/216) | Berkata Sufyan bin Uyainah rahimahullahu ta'ala: "Barangsiapa yang rusak dari kalangan ulama kita maka pada dirinya terdapat kemiripan dengan ulama Yahudi dan barangsiapa yang rusak dari kalangan ahli ibadah kita maka pada dirinya terdapat kemiripan dengan ahli ibadah Nasrani." |

Jumat, 17 Februari 2012

Tiga Alam Kehidupan

بسم الله الرحمن الرحيم

Apabila ada yang bertanya kepada kita: “Apa berapakah alam kehidupan kita?”

Maka jawabannya adalah: “Manusia hidup di dalam tiga alam. Apabila dia hidup di suatu alam maka tidak mungkin dia hidup di alam yang lainnya. Ketiga alam tersebut adalah: alam dunia, alam barzakh, dan alam akhirat.”

1. Dalil yang menunjukkan akan adanya alam dunia adalah firman Allah ta’ala:

وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

“Tidaklah kehidupan dunia itu melainkan harta yang memperdaya.” [QS Ali Imran: 185]

2. Dalil yang menunjukkan akan adanya alam barzakh adalah firman Allah ta’ala:

وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ

“Di hadapan mereka ada pembatas (alam barzakh) sampai hari kiamat.” [QS Al Mukminun: 100]

Ayat di atas menunjukkan bahwa alam barzakh (kubur) merupakan pembatas antara alam dunia dan alam akhirat.

3. Alam ketiga adalah alam akhirat. Alam ini memiliki banyak nama, di antaranya adalah Darul Qarar (Tempat Menetap Abadi).

Dalil yang menunjukkan akan hal ini adalah firman Allah ta’ala yang menukilkan perkataan seorang keluarga Fir’aun yang diam-diam beriman:

يَا قَوْمِ إِنَّمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَإِنَّ الْآخِرَةَ هِيَ دَارُ الْقَرَارِ

“Wahai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah harta (yang sedikit dan fana), sedangkan akhirat adalah tempat menetap yang abadi (darul qarar).” [QS Al Mukmin: 39]

Ayat ini memberikan pelajaran kepada kita untuk tidak melalaikan diri dengan kenikmatan dunia yang sedikit dan sebentar ini dari mempersiapkan bekal yang banyak untuk mencapai tempat tujuan akhir kita yang sebenarnya yang lebih kekal.

والحمد لله رب العالمين

Sumber: Disadur dengan perubahan seperlunya dari kitab Al Mabadi`ul Mufidah karya Syaikh Yahya bin Ali Al Hajuri hafizhahullah.

Jumlah tampilan:



Anda memiliki tugas menerjemahkan artikel berbahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia dan tidak memiliki waktu untuk mengerjakannya? Kunjungi TransRisalah : Jasa Pengetikan dan Terjemah Bahasa Arab-Indonesia !