Bismillahirrahmanirrahim | Berkata Abdullah ibnu Abbas radhiallahu 'anhu: "Tidaklah datang kepada manusia suatu tahun yang baru melainkan mereka pasti akan membuat bid'ah baru dan mematikan sunnah sehingga hiduplah bid'ah dan matilah sunnah." Diriwayatkan oleh Ibnu Wadhdhah di dalam kitab Al Bida' wan Nahyu 'anha | Berkata Sufyan Ats Tsauri rahimahullahu ta'ala: "Bid'ah lebih disukai Iblis daripada maksiat karena maksiat akan ditaubati sedangkan bid'ah tidak akan ditaubati." Diriwayatkan oleh Al Baghawi di dalam kitab Syarhus Sunnah (1/216) | Berkata Sufyan bin Uyainah rahimahullahu ta'ala: "Barangsiapa yang rusak dari kalangan ulama kita maka pada dirinya terdapat kemiripan dengan ulama Yahudi dan barangsiapa yang rusak dari kalangan ahli ibadah kita maka pada dirinya terdapat kemiripan dengan ahli ibadah Nasrani." |

Kamis, 23 Februari 2012

Kapan Mengacungkan Telunjuk saat Duduk Tasyahud?

بسم الله الرحمن الرحيم

Pertanyaan:

Kapan mengacungkan jari telunjuk pada saat duduk tasyahud, pada awal duduk tasyahud ataukah di pertengahan ketika mengucap dua kalimat syahadat?

Jawaban:

Lebih utama mengacungkan telunjuk di awal tasyahhud karena berdasarkan keumuman hadits Ibnu Umar riwayat Muslim (580) bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bila duduk tasyahhud meletakkan tangan kirinya di atas lutut kirinya dan tangan kanannya di atas lutut kanannya, membentuk angka 53 dengan jari, dan mengacungkan telunjuknya.

Di dalam hadits ini tidak disebutkan bahwa Nabi  صلى الله عليه وسلم baru mengacungkan jari telunjuknya pada saat mengucap dua kalimat syahadat. Wallahu a’lam.

 والحمد لله رب العالمين

Jumlah tampilan:



Anda memiliki tugas menerjemahkan artikel berbahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia dan tidak memiliki waktu untuk mengerjakannya? Kunjungi TransRisalah : Jasa Pengetikan dan Terjemah Bahasa Arab-Indonesia !