Bismillahirrahmanirrahim | Berkata Abdullah ibnu Abbas radhiallahu 'anhu: "Tidaklah datang kepada manusia suatu tahun yang baru melainkan mereka pasti akan membuat bid'ah baru dan mematikan sunnah sehingga hiduplah bid'ah dan matilah sunnah." Diriwayatkan oleh Ibnu Wadhdhah di dalam kitab Al Bida' wan Nahyu 'anha | Berkata Sufyan Ats Tsauri rahimahullahu ta'ala: "Bid'ah lebih disukai Iblis daripada maksiat karena maksiat akan ditaubati sedangkan bid'ah tidak akan ditaubati." Diriwayatkan oleh Al Baghawi di dalam kitab Syarhus Sunnah (1/216) | Berkata Sufyan bin Uyainah rahimahullahu ta'ala: "Barangsiapa yang rusak dari kalangan ulama kita maka pada dirinya terdapat kemiripan dengan ulama Yahudi dan barangsiapa yang rusak dari kalangan ahli ibadah kita maka pada dirinya terdapat kemiripan dengan ahli ibadah Nasrani." |

Rabu, 05 Juni 2013

Adakah Ruh yang Bergentayangan?

بسم الله الرحمن الرحيم

Pertanyaan:

Assalamualaikum. Saya mau tanya, sebenarnya apakah benar orang yang sudah meninggal itu ruhnya bisa masuk ke dalam raga kita yang masih hidup? Pernah ada kejadian, keluarga saya pernah ada yang kesurupan dan dia mengaku bahwa dia adalah anggota keluarga kami. Apakah itu benar? Sebelumnya terimakasih.

Jawaban:

Jawaban atas pertanyaan anda adalah sebagai berikut. Orang yang telah meninggal berarti dia telah meninggalkan alam dunia dan berpindah ke alam barzakh. Kata “barzakh” itu sendiri artinya adalah pembatas, yaitu pembatas antara alam dunia dan alam akhirat. Orang yang telah meninggal tidak lagi berada di alam dunia, dan belum lagi berada di alam akhirat.

Seseorang yang telah masuk ke alam barzakh tidak akan kembali ke dunia dan tetap akan berada di sana hingga hari kiamat tiba. Dalilnya adalah firman Allah ta’ala:

وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ

“Di hadapan mereka ada dinding pembatas (barzakh) sampal hari mereka dibangkitkan.” [QS Al Mu`minun: 100]

Orang yang beriman kepada Allah akan mendapatkan kenikmatan di sana, sedangkan orang yang kafir akan mendapatkan siksaan di sana. Semuanya tetap berada di alam kubur dan tidak ada yang keluar dari sana hingga hari berbangkit tiba.

Di antara bukti yang menunjukkan bahwa orang yang sudah meninggal tidak dapat kembali ke alam dunia adalah pernyataan orang-orang kafir yang memohon kepada Allah agar mereka dikembalikan ke dunia supaya mereka dapat beribadah kepada Allah dan beramal shalih, baik ketika hampir meninggal, ketika hari kiamat, dan ketika di dalam neraka, namun permintaan mereka ini ditolak oleh Allah ta’ala. Allah telah menceritakan hal ini di dalam beberapa ayat, di antaranya:

حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ (99) لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ

“(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “Wahai Rabbku, kembalikanlah aku (ke dunia) agar aku dapat beramal shalih terhadap yang telah aku tinggalkan.” Sekali-kali tidak! Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja.” [QS Al Mu`minun: 99-100]

Di dalam ayat yang lain:

وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ (10) وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

“Nafkahkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepada kalian sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kalian, lalu dia berkata: “Wahai Rabbku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat sehingga aku dapat bersedekah dan aku menjadi orang-orang yang shalih?” Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Allah Maha mengetahui apa yang kalian kerjakan.” [QS Al Munafiqun: 10-11]

Di dalam ayat yang lain:

وَلَوْ تَرَى إِذِ الْمُجْرِمُونَ نَاكِسُو رُءُوسِهِمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ رَبَّنَا أَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا إِنَّا مُوقِنُونَ

“Jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Rabb mereka, (dan mereka berkata): “Wahai Rabb kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia) agar kami dapat mengerjakan amal shalih. Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin.” [QS As Sajdah: 12]

Asy Syinqithi rahimahullah berkata di dalam tafsirnya Adhwa’ul Bayan pada tafsir surat Al Mu`minun ayat 99-100: “Sebagaimana mereka meminta dikembalikan (tidak jadi dimatikan) ketika datangnya kematian agar mereka dapat memperbaiki amalan mereka, mereka juga meminta hal yang demikian pada hari kiamat. Tentunya telah diketahui bahwasanya permintaan mereka tidak diterima.”

Berdasarkan pembahasan di atas, maka fenomena yang sering terjadi di tengah masyarakat berupa adanya arwah gentayangan, arwah penasaran, kembalinya ruh orang yang telah meninggal di alam dunia, ataupun yang sejenisnya, semuanya ini adalah tidak benar. Semuanya ini merupakan perbuatan jin yang mencoba untuk menakut-nakuti manusia yang lemah imannya, baik dengan menampakkan diri mereka kepada manusia, meniru suara dan perilaku mereka, ataupun memasuki tubuh mereka, sehingga manusia percaya dan meyakini bahwa itu adalah ruh orang yang telah meninggal. Wallahul musta’aan.

وبالله التوفيق

Jumlah tampilan:



Anda memiliki tugas menerjemahkan artikel berbahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia dan tidak memiliki waktu untuk mengerjakannya? Kunjungi TransRisalah : Jasa Pengetikan dan Terjemah Bahasa Arab-Indonesia !