بسم الله الرحمن الرحيم
Berikut kami sebutkan beberapa akibat jelek dari bid’ah:
1. Amal bid’ah yang dilakukan itu tidak mendapat pahala, bahkan mendapatkan dosa.
Dalilnya adalah hadits Aisyah radhiallahu ‘anha, bahwasanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
مَنْ أَحْدَثَ فِي
أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ
2. Pelakunya terjatuh ke dalam kesesatan karena bid’ah adalah sesat.
Dalilnya adalah hadits Al Irbadh bin Sariyah radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
وإياكم ومحدثات
الأمور فإن كل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة
3. Pelaku bid’ah tidak diterima taubatnya sampai dia meninggalkan bid’ahnya.
Dalilnya adalah hadits Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
إن الله حجب التوبة عن كل صاحب بدعة حتى
يدع بدعته
4. Pada hari kiamat kelak tidak akan bisa melewati telaga Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Padahal dengan sekali meminum air di telaga tersebut maka orang yang meminumnya tidak akan haus lagi selamanya.
Dalilnya adalah hadits Abu Sa’id Al Khudri radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
أَنَا فَرَطُكُمْ
عَلَى الْحَوْضِ فَمَنْ وَرَدَهُ شَرِبَ مِنْهُ وَمَنْ شَرِبَ مِنْهُ لَمْ
يَظْمَأْ بَعْدَهُ أَبَدًا لَيَرِدُ عَلَيَّ أَقْوَامٌ
أَعْرِفُهُمْ وَيَعْرِفُونِي ثُمَّ يُحَالُ بَيْنِي وَبَيْنَهُمْ قَالَ إِنَّهُمْ
مِنِّي فَيُقَالُ إِنَّكَ لَا تَدْرِي مَا بَدَّلُوا بَعْدَكَ فَأَقُولُ سُحْقًا
سُحْقًا لِمَنْ بَدَّلَ بَعْدِي
5. Pelaku bid’ah seolah-olah dan secara tidak langsung menuduh Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم tidak amanah dalam menyampaikan agama ini dan telah berkhianat dari sisi mereka menganggap beliau tidak menyampaikan seluruh ajaran agama Islam kepada umat.
Imam Malik rahimahullah berkata: “Barangsiapa yang melakukan bid’ah di dalam Islam yang dianggapnya baik (hasanah), maka sungguh dia telah menganggap (Nabi) Muhammad telah mengkhianati risalah (kenabian) karena Allah ta’ala berfirman: “Pada hari ini Aku telah menyempurnakan agama kalian untuk kalian.” [QS Al Maidah: 3]. Perkara apa saja yang pada masa itu (masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hidup) bukan dianggap agama, maka pada hari ini pun bukan dianggap sebagai agama.”
والحمد لله رب العالمين
Jumlah tampilan:
Anda memiliki tugas menerjemahkan artikel berbahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia dan tidak memiliki waktu untuk mengerjakannya? Kunjungi TransRisalah : Jasa Pengetikan dan Terjemah Bahasa Arab-Indonesia !