بسم الله الرحمن الرحيم
3. Dalil yang menunjukkan bahwasanya iman itu bisa bertambah kuat dengan melakukan ketaatan dan amal shalih di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Firman Allah ta’ala:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ
الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ
آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
b. Firman Allah ta’ala:
هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ
السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَعَ
إِيمَانِهِمْ
Ayat-ayat di atas jelas menyebutkan bahwasanya iman seseorang itu bisa bertambah kuat.
4. Dalil yang menunjukkan bahwasanya iman itu bisa berkurang kekuatannya apabila melakukan kemaksiatan adalah:
a. Segala dalil yang menunjukkan atas pertambahan iman karena iman itu sebelum bertambah kuat tentunya lemah dan sedikit.
Imam Al Bukhari di dalam kitab Shahihnya, pada Kitabul Iman, bab ke-32, berkata: “Apabila dia meninggalkan sesuatu yang sempurna maka dia dinamakan kurang (tidak sempurna).”
b. Hadits Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
الإيمان بضع وستون شعبة فأفضلها
قول لا إله إلا الله وأدناها إماطة الأذى عن الطريق والحياء شعبة من الإيمان
Hadits ini menunjukkan bahwa iman itu bertingkat-tingkat. Semakin tinggi tingkatannya semakin tinggi keutamaannya, dan semakin rendah tingkatannya semakin kurang pula keutamaannya bila dibandingkan dengan yang di atasnya.
c. Hadits Abu Sa’id Al Khudri radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
من رأى منكم منكرا فليغيره
بيده فإن لم يستطع فبلسانه ومن لم يستطع فبقلبه وذلك أضعف الإيمان
Hadits ini juga menunjukkan tentang tingkatan iman dalam masalah amar ma'ruf dan nahi munkar.
والحمد لله رب العالمين