بسم الله الرحمن الرحيم
1. Dalil bahwasanya iman itu harus diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan anggota tubuh adalah hadits Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
الإيمان بضع وستون شعبة فأفضلها قول لا إله إلا الله
وأدناها إماطة الأذى عن الطريق والحياء شعبة من الإيمان
Hadits ini mengandung contoh iman yang harus diucapkan dengan lisan yaitu ucapan syahadat “Laa ilaha illallah”. Menyingkirkan gangguan dari jalan adalah contoh perbuatan dengan tangan, dan sifat malu dari berbuat dosa adalah contoh dari perbuatan dengan hati.
2. Dalil bahwasanya iman itu harus diyakini di dalam hati di antaranya adalah:
a. Firman Allah ta’ala:
وَعَلَى اللَّهِ فَتَوَكَّلُوا
إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
Di dalam ayat ini Allah menjadikan syarat kesempurnaan iman seorang mukmin adalah dengan bertawakkal hanya kepada Allah semata, dan tawakkal adalah amalan hati.
b. Hadits Umar bin Al Khaththab radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم ketika ditanya oleh malaikat Jibril ‘alaihis salam mengenai iman beliau menjawab:
أن تؤمن بالله وملائكته وكتبه ورسله واليوم الآخر
وتؤمن بالقدر خيره وشره قال صدقت
Hadits ini menyebutkan perkara-perkara yang harus diyakini oleh seorang muslim di dalam hatinya.
Untuk membaca bagian kedua, tekan di sini.
والحمد لله رب العالمين