Pages

Selasa, 07 Agustus 2012

Tiga Golongan Umat Muhammad صلى الله عليه وسلم

بسم الله الرحمن الرحيم

Allah ta’ala berfirman di dalam Al Qur`an surat Fathir ayat 32:

ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِنَفْسِهِ وَمِنْهُمْ مُقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّهِ ذَلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ

“Kemudian kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri, di antara mereka ada yang pertengahan, dan diantara mereka ada (pula) yang bersegera berbuat kebaikan dengan izin Allah, yang demikian itu adalah keutamaan yang amat besar.”

Di dalam ayat ini Allah ta’ala telah membagi umat Muhammad صلى الله عليه وسلم kepada tiga golongan:

a. Golongan yang menganiaya diri mereka sendiri. Mereka ini adalah orang-orang yang suka meninggalkan kewajiban dan melaksanakan perkara yang diharamkan oleh Allah, namun mereka masih digolongkan ke dalam  golongan orang yang beriman.

b. Golongan yang menengah. Mereka ini selalu berusaha untuk melaksanakan segala apa yang Allah perintahkan dan meninggalkan segala yang dilarang oleh-Nya.

c. Golongan yang berlomba kepada kebaikan. Mereka adalah orang-orang yang selalu berusaha untuk melaksanakan segala apa yang Allah perintahkan dan meninggalkan segala yang dilarang oleh-Nya. Selain itu mereka juga meninggalkan segala perkara yang dimakruhkan dan bahkan meninggalkan beberapa perkara yang hukumnya mubah (diperbolehkan).

Berkaitan dengan golongan ketiga, Allah menyebutkan kalimat (بِإِذْنِ اللَّهِ) yang artinya dengan izin Allah. Maknanya adalah bahwa setiap amal kebaikan dan ketaatan yang kita lakukan semuanya adalah taufiq (bimbingan) , hidayah (petunjuk) , dan ma’unah (pertolongan) dari Allah ta’ala kepada kita agar kita selalu bersyukur dan tidak pernah merasa angkuh dan tinggi hati karena amalan-amalan yang kita lakukan melebihi dari amalan orang lain.

Pembagian tiga kategori ini hanya berlaku untuk umat Muhammad صلى الله عليه وسلم saja dan tidak berlaku untuk umat-umat sebelumnya. Adapun pada umat-umat terdahulu, mereka hanya terbagi kepada dua kategori saja, yaitu golongan yang menganiaya diri mereka sendiri dan golongan yang menengah saja, sebagaimana yang diterangkan oleh Allah:

مِنْهُمْ أُمَّةٌ مُقْتَصِدَةٌ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ سَاءَ مَا يَعْمَلُونَ

“Di antara mereka ada golongan yang pertengahan dan kebanyakan mereka sangatlah buruk perbuatan mereka.” [QS Al Maidah: 66]

Hal ini menunjukkan atas keutamaan umat Muhammad صلى الله عليه وسلم di atas umat-umat yang terdahulu, sebagaimana firman Allah ta’ala:

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ

“Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyeru kepada yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” [QS Ali Imran: 110]

وبالله التوفيق