بسم الله الرحمن الرحيم
Allah subhanahu wa ta’ala memiliki hak atas kita, dan kitapun memiliki hak atas Allah. Lalu, apakah haknya Allah dan haknya hamba tersebut?
Jawabannya ada di dalam hadits Muadz bin Jabal radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم bersabda:
فَإِنَّ حَقَّ اللَّهِ عَلَى الْعِبَادِ أَنْ يَعْبُدُوهُ وَلَا يُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَحَقَّ الْعِبَادِ عَلَى اللَّهِ أَنْ لَا يُعَذِّبَ مَنْ لَا يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا
“Haknya Allah atas seorang hamba adalah beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatupun. Haknya hamba kepada Allah adalah Allah tidak akan menyiksa orang yang tidak menyekutukannya dengan sesuatupun.” [HR Al Bukhari (2856) dan Muslim (30)]
Hak Allah terhadap hamba maknanya adalah kewajiban hamba terhadap Allah yang harus dipenuhi. Sedangkan hak hamba terhadap Allah maknanya adalah kemurahan pemberian Allah terhadap hamba-Nya yang taat.
Allah subhanahu wa ta’ala memiliki hak atas kita, dan kitapun memiliki hak atas Allah. Lalu, apakah haknya Allah dan haknya hamba tersebut?
Jawabannya ada di dalam hadits Muadz bin Jabal radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم bersabda:
فَإِنَّ حَقَّ اللَّهِ عَلَى الْعِبَادِ أَنْ يَعْبُدُوهُ وَلَا يُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَحَقَّ الْعِبَادِ عَلَى اللَّهِ أَنْ لَا يُعَذِّبَ مَنْ لَا يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا
“Haknya Allah atas seorang hamba adalah beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatupun. Haknya hamba kepada Allah adalah Allah tidak akan menyiksa orang yang tidak menyekutukannya dengan sesuatupun.” [HR Al Bukhari (2856) dan Muslim (30)]
Hak Allah terhadap hamba maknanya adalah kewajiban hamba terhadap Allah yang harus dipenuhi. Sedangkan hak hamba terhadap Allah maknanya adalah kemurahan pemberian Allah terhadap hamba-Nya yang taat.
والحمد لله رب العالمين